Gajigratis.com Tanpa Keluar MODAL Tapi DAPAT KOMISI Milyaran Rupiah !!!

Jumat, 14 Agustus 2009

Perlukah Menjalani Terapi Seks?

BANYAK pasangan terperangkap pada kehidupan seks yang jalan di tempat. Tak ada variasi bercinta, sementara Anda sendiri ketakutan nantinya akan terasa hambar.

Pria sering mengeluh bahwa pasangannya tidak memberikan hubungan seks yang cukup, baik kualitas maupun kuantitas untuk memuaskan nafsu mereka. Masalah seks berkaitan dengan aspek fisik dan psikologis hingga menyebabkan masalah makin berkembang dan berlarut-larut.


Anda dan pasangan tentu ingin mengusahkan berbagai jalan agar kehidupan seksual dan hubungan cinta bisa diselamatkan. Hanya sekitar 15 persen pria dengan masalah seksual pernah mendapat bantuan. Jika Anda ingin mendapatkan kehidupan seks yang lebih baik, terserah pada Anda apakah ingin membuat perubahan atau tidak. Terapi seks hanyalah salah satu jalan untuk mencari solusinya.

Berbagai sisi seputar terapi seks dijelaskan berikut ini, seperti dikutip Askmen.

Apa pentingnya terapi seks?

Saat Anda mulai merasa ketertarikan secara emosi dan fisik kepada pasangan menurun, maka jangan abaikan masalah ini sampai akhirnya terlambat. Sadarlah bahwa ada sesuatu yang berubah, tapi sayangnya bukan ke arah yang lebih baik. Anda berdua butuh segera bertindak dan menemukan jalan keluar.

Banyak wanita berasumsi, setiap pria pasti menolak ikut terapi karena mereka merasa tidak harus menjalankan terapi. Tapi, kebanyakan pria mulai peduli masalah fisik dan emosional saat bicara seputar seks. Baginya ini hanya masalah waktu.

Apa itu terapi seks?

Terapi seks bukan hanya mencari jawaban atas masalah impotensi dan masalah seksual lainnya, tapi juga dilakukan untuk pasangan dengan kehidupan seks yang baik-baik saja, pasangan yang merasa kehidupan seks mereka tidak lagi sesuai harapan, ataupun pasangan dengan kasus kesulitan seksual ringan.

Terapi seks adalah treatment yang dilakukan oleh pakar seks yang menganalisis masalah dengan tinjauan yang luas lewat bukti-bukti yang jelas, hingga misalnya menyinggung masalah psikologis.

Ia dapat membantu Anda keluar dari masalah-masalah, seperti perasaan terangsang (ketidakmampuan meraih atau menjaga ereksi atau frigiditas), orgasme (ketidakmampuan mencapai klimaks atau mengendalikan ejakulasi), nyeri saat intercourse, hubungan seksual yang stagnan, komunikasi seks, dan sebagainya.

Kapan sebaiknya mengajak pasangan?

Jangan pernah mengajak pasangan ikut menjalankan terapi seks saat Anda tengah beraksi foreplay dengannya atau berbagai aksi lain. Utarakan keinginan tersebut saat Anda berdua sedang dalam mood yang baik dan pastikan tidak ada orang lain yang tahu.

Jika dia mulai menunjukkan penolakan, jelaskan padanya bahwa Anda berusaha melakukan yang terbaik untuk mempertahankan biduk rumah tangga, dan kehidupan seks bersamanya. Jika letak permasalahannya adalah di masalah fisik, Anda tetap dapat meminta dukungan pasangan. Pasangan yang baik tak akan merasakan bahagia selain selalu berada di samping Anda.

Apa yang dilakukan selama sesi terapi?

Anda sudah siap menjalani tiap sesi pertemuan dengan terapis seks, jadi ambillah banyak keuntungan dan pastikan mendapat berbagai jawaban setelah keluar dari ruangannya. Bicarakan berbagai masalah yang mengganjal pikiran dan hati Anda berdua. Abaikan segala rasa malu dan ragu, jangan takut bertanya dan gali pertanyaan sebanyak mungkin. Anda bukan hendak diadili dan terapis seks bertindak untuk membantu Anda, bukan menghukum.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar